MAKALAH
Proses
Terjadinya Migrasi Penduduk Dikawasan Asia Tenggara
Dosen
: Antonia Sasap Abao. M. Si
Kelompok
11
Abdul
Syakur E1021141011
Abdul
Halim E1021141021
Ahmad
Rokip E1021141010
Dedi
Afriadi E1021141055
Fathul
Haris E1021141086
Marsam E1021141022
M.
Husni Mubarok E1021141023
Mistuki E1021151017
PROGRAM
STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Pada sekitar
abad ke 18 dan sebelum-sebelumnya, Asia tenggara merupakan daerah yang memiliki
penduduk paling jarang di kawasan ASEAN. Namun pada abad ke 19 dan 20 mengalami
perubahan yang sangat signifikan. Penduduk menjadi bertambah lebih dari 100%.
Perubahan tersebut tentu memiliki berbagai unsur penyebab. Kawasan Asia
Tenggara mulanya adalah berupa rawa-rawa dan hutan. Namun saat ini hutan dan
rawa-rawa tersebut telah terlihat mengenaskan karena telah dirusak oleh tangan-tangan
jahil manusia. Sekitar dua
Abad yang lalu jumlah penduduk di Asia Tenggara sangat jarang, sehingga banyak
adanya anjuran-anjuran dari berbagai pihak untuk meningkatkan angka kelahiran.
Minimnya informasi dan minimnya teknologi adalah faktor yang paling utama.
Sehingga pada waktu itu dena dirasa sudah menemukan kesejahteraanya di daerah
pedesaan yang baru di tinggali mereka. Namun hal ini berbeda dengan dua negara
ini, yaitu Filipina danMalaysia. Di dua negara tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk
yang tinggal di daerah perkotaan sangatlah banyak, bahkan mencapai 50%. Namun
di luar itu, penduduk pedesaan juga telah mengalami peningkatan yang sama,
sehingga kedudukan dari kemajuannya seimbang. Adanya infrastruktur yang memadai
merupakan faktor utama.
Faktor utama
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah besar kecilnya angka kematian dan
tingkat kesuburan. Setelah Perang Dunia II berakhir terlihat bahwa angka
kematian semakin menurun. Di kawasan-kawasan Asia Tenggara terlihat adanya
penurunan kematian bayi yang signifikan yaitu di kawasan Indonesia, Malaysia,
Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja. Pada tahun 1970-an tercatat bahwa angka kelahiran mengalami pelonjakan yang
cukup drastis. Masyarakat di seluruh kawasan Asia Tenggara telah mengalami
perubahan berfikir untuk lebih menekankan adanya banyaknya jumlah
kelahiran.jumlah ini bahkan tercatat lebih tinggi dari Negara-negara Eropa.
Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, filipina, Muangthai.
Dengan adanya kelahiran yang sangat drastis yang meningkat hingga mencapai
28,9% tersebut berdampak buruk bagi kesehatan bayi di masyarakat. Kurangnya
asupan gizi bagi bayi adalah faktor utama, sehingga dengan adanya permasalahan
inilah mulai timbul adanya transmigrasi.
Peningkatan
angka kelahiran tersebut juga di pengaruhi adanya faktor pernikahan usia muda.
Usia muda para wanita tersebut merupakan masa-masa kesuburan bagi seseorang
untuk melahirkan banyak anak. Disisi lain, alat kontrasepsi pada waktu itu
masih belum di kenal di wilayah-wilayah Asia Tenggara. Namun hal tersebut tidak
berjalan terlalu lama. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan
telah membangunkan pola pikir para wanita untuk tidak menikan pada usia muda.
Mereka justru terkonsentrasi pada karir dan pekerjaan, hingga menyebabkan
mereka mengabaikan masalah perkawinan. Akibatnya, jumlah kelahiran lambat laun
menjadi menurun.
Jika kita meneliti tren ASEAN sejak 1960-an indikator
dalam bidang sosial ekonomi yang dikatakan maju atau sukses biasanya meliputi
yaitu, angka kematian menurun, urbanisasi, pendidikan, peningkatan tingkat
pendapatan, dan kerja perempuan dalam kegiatan non-pertanian. Adanya tren
tersebut juga diakui oleh keseluruhan masyarakat, Sehingga hal ini bisa
menjadikan adanya perubahan yang cepat untuk mengarah pada penurunan jumlah
kelahiran. Di
Indonesia, Thailand, dan Filipina, serta di pantai timur negara Semenanjung
Malaysia dan Malaysia Timur, jaringan transportasi terlihat sangat memadai
dalam pasca-perang tahun-tahun awal. Pengembangan secara bertahap dari semua
infrastruktur sistem jalan.
Dengan
adanya perkembangan tersebut maka terjadilah transisi Demografi, yaitu proses
perubahan sistem kependudukan. Faktor-faktor yang diidentifikasi dalam teori
transisi demografis adalah pendidikan, industrialisasi, urbanisasi dan
perubahan dalam keluarga. Dampaknya adalah pikiran masyarakat terlihat menonjol
yang nantinya akan menyebabkan penyebaran ide-ide baru di berbagai wilayah.
Sebagai contohnya adalah munculnya alat kontrasepsi, sebagai kekuatan utama di
balik penurunan jumlah kelahiran (misalnya, Cleland dan Wilson, 1986). Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa perkembangan transportasi dan komunikasi
merupakan sumber pengaruh terbesar bagi naik turunnya jumlah penduduk.
B. Rumusan
Masalah
Adapun rumusan maslah yang di coba
di angkat dari pembahasan di atas :
1. Bagaimana Proses Migrasi pada Bangsa-bangsa di Asia Tenggara?
2.
Mengapa Masyarakat Asia Tenggara Banyak Melakukan
Migrasi ?
3. Bagaimana Aktivitas Penduduk sebelum Melakukan Migrasi Serta
Persebarannya di
Kawasan Asia Tenggara ?
4.
Berapa Banyak Jumlah Penduduk yang Banayak
Mengakibatkan Kebutuhan Kerja Bertambah di Asia Tenggara ?
C. Tujuan
Masalah
Adapun tujuan masalah yang dicoba di angkat dari
penulisan makalah ini adalah :
1. Agar
Masyarakat dapat mengetahui kalau migrasi juga membutuhkan proses yang panjang.
2. Agar
masyarakat tahu mengapa di asia tenggara banyak melakukan migrasi
3. Agar pembaca
mengetahui aktivitas penduduk sebelum melakukan migrasi di kawasan asia
tenggara.
4. Agar pembaca
dapat mengetahui berapa banyak jumlah penduduk yang sudah layak untuk berkerja.
D.
Manfaat Penulisan
Tujuan
Masalah dari Rumusan masalah diatas adalah :
1.
Manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai pengetahuan
mengenai sebuah kejadian atau sejarah pada program migrasi.
2.
Bagi masyarakat agar masyarakat bisa lebih menghormati
masyarakat pendatang yang seringkali mereka kucilkan, agar tercipta suasana
yang baik didalam kehidupan sosialnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Migrasi Bangsa-bangsa di Asia Tenggara
Bangsa-bangsa di Asia
Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta serangan-serangan bangsa
lain di Asia Tengah. Dalam masa-masa pergolakan itu bangsa-bangsa Asia Tenggara
bergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa secara besar-besaran
(migrasi) dan utara ke selatan. Gerakan dari utara selatan ini dapat di
ketemukan sepanjang sejarah umat manusia di Asia Tenggara. Ada empat gelombang
besar migrasi. di Asia Tenggara, yang dapat digambarkan sebagai berikut:Perpindahan
bangsa-bangsa Austronesia pada umumnya kekepulauan daerah selatan Asia.
Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada gelombang I yaitu pada periode 1500
SM. Masuknya Proto Melayu melalui dua jalur :
a.
Jalur Barat atau Selatan. Dari Yunan ke
Malaya, Sumatra, Jawa, Kalimantan.
b.
Jalur Timur atau Utara. Dari Yunan ke
Vietnam, Pilipina, Sulawesi, Irian. Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu
baru ? Neolithikum.
Berpusat di Bacson Hoabinh di Indochina.
Hasil kebudayaannya adalah Kapak Persegi dan Kapak Lonjong.
Gelombang kedua yaitu
Deutero Melayu telah mendesak Proto Melayu lebih ke pedalaman atau makin ke
selatan. Pergerakan melalui Taiwan, ke Pilipina, Borneo dan menyebar ke
beberapa kawasan lain. Buktinya melalui Taiwan ialah adanya Suku Goashan di
Taiwan yang mempunyai kesamaan dengan penduduk Asia Tenggara. Mme Madeline
Colani. Suku asli Asia Tenggara adalah suku Wedoid (Vedda) dan Negrito. Suku
Wedoid misalnya, Sakai (Siak), Kubu (Jambi), Lubu (PaIembang), sedangkan suku
Negrito sudah lenyap. Perpindahan bangsa Indonesia dan lndochina ke Indonesia
Perpindahan bangsa Indonesia dari wilayah Indochina ke wilayah Indonesia
sekarang terjadi pada 500 SM Pada saat itu terjadi gelombang II yaitu masuknya
Deutero Melayu atau Melayu Muda ke wilavah Asia Tenggara. Jalur persebarannya
melalui daratan Asia, Semenanjung Malaya, lalu sampai di Sumatra dan Jawa.
Membawa Kebudayaan logam seperti genderang, nekara, dan berpusat di Dongson
(Tongking). Keturunan Deutero Melayu adalab suku Jawa dan Bugis.
Desakan-desakan bangsa-bangsa Birma, Thai, Vietnam dari utara ke arah Selatan
atau ke arah Malaya. Desakan dan bangsa Birma, Thai, dan Vietnam dari utara
menyebabkan: Orang-orang Cham terhalau dan Annam oleh orang Vietnam.
Orang-orang Mon di Menam ditaklukkan oleh Orang Thai. - Orang-orang Mon di
lrrawady ditaklukkan oleh orang Birma. Migrasi berjalan melalui lernbah-lembah
sempit mulai dari Tiongkok dan Perbatasan Tibet, didorong oleh adanya daya
tarik delta dan lautan.
Perpindahan secara
besar-besaran kelompok bangsa Tionghoa (Cina), ke daerah-daerah daratan dan ke
daerah kepulauan Asia Tenggara. Magrasi berjalan lambat, gerakannya lama,
sehingga penduduk yang Iebih tua enyerap bahasa dan adat istiadat para migran.
Jarang terjadi pemusnahan atau pengusiran, bahkan tidak ada pergantian penduduk
secara besar-besaran. Faktor Alam yang Menentukan Jalannya Sejarah Asia
Tenggara. Beberapa faktor keadaan alam telah memberikan alur jalannya sejarah
AsiaTenggara. Faktor keadaan alam seperti sungai, angin, suhu air dan hutan
menjadi sangat penting terutama pada jaman permulaan. Bangsa-bangsa yang bermigrasi kemudian menjadi
penduduk di lembah atau delta sungai-sungai besar, di sanalah kemudian mereka
mengembangkan kehidupannya baik jasmani maupun ronani. Mereka tumbuh menjadi
bangsa-bangsa berperadaban tinggi dan hidup dalam masyarakat yang teratur. Angin
Muson atau Musim Seluruh Asia Tenggara boleh dikatakan dikuasai oleh angin
muson. Angin Muson adalah angin laut sehingga Asia Tenggara pada umunnya
mendapat hujan tahunan yang cukup. Pada bulan Mei sampai Oktober, di utara
katulistiwa bertiup angin barat daya, di selatan katulistiwa bertiup angin
timur tenggara. Pada bulan Desember sarnpai di utara katulistiwa bertiup angin
timur laut, di selatan katulistiwa bertiup angin barat atau barat laut.
Asia Tenggara sebagai
tempat transit. Dengan menggunakan angin muson, berlayarlah pada bulan
Desember- Maret kapal-kapal baik dari India maupun Cina ke peraiaran Asia
Tenggara. Kapal-kapal ini berada di Asia Tenggara sampai bulan Mei untuk
meneruskan pelayaran ke India atau ke Cina, atau mereka kembali ke negeri
masing-masing. Asia Tenggara dalam hubungan laut India-Cina memegang peranan
penting sebagai tempat transit. Hal ini menyebabkan Asia Tenggara sebagai
tempat pertemuan, tempat pemberhentian, tempat menunggu pergantian angin muson,
tempat munculnya pelabuhan-pelabuhan pemberhentian, tempat tumbuhnya
pasar-pasar untuk jual beli barang, perbekalan dan tukar-menukar barang dari
India dan Cina serta barang-barang Asia Tenggara sendiri dan pada tahapan
berikutnya merupakan tempat berkembangnya kerajaan-kerajaan laut atau
kerajaan-kerajaan dagang.
B. Alasan Mengapa Masyarakat Asia Tenggara Banyak
Melakukan Migrasi
Asia
Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian
tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnyaAsia tenggara memiliki letak yang ditinjau
dari berbagai aspek baik itu dari segi astronomis,geografis,politis,ekonomis serta sosial serta keadaan alamnya.
Setiap wilayah selalu menyimpan sesuatu yang menarik
dan unik dalam catatan sejarahnya, mempelajarinya membuat kita menjadi sesorang
detektif yang siap membuka tabir misteri sehingga terkadang kita keheranan dan
mengucap kagum dan berucap kagum. Apa lagi kita sebagai manusia yang tidak bisa
lepas dari ingatan massa lalu, dengan mempelajarinya akan memberikan kesadaran
dari mana kita berasal dan proses kehidupan seperti apa yang telah nenek moyang
kita lalui pada masa silam hingga kita bisa belajar lebih bijaksana dalam
menjalani kehidupan sekarang dan akan datang. Asia tenggara adalah salah satu
dari sekian wilayah tersebut yang menyimpan keunikan sendiri.
Di Asia tenggara
tersedia bahan baku pembuatan perahu yaitu kayu yang cukup melimpah. Hutan di
Asia Tenggara cukup banyak, subur dan lebat, pohonan tumbuh melimpah di
pingir-pinggir sungai, kayu sangat cocok untuk membuat perahu. Ada beberapa
jenis perahu di Asia Tenggara, perahu besar terbuat dan papan gunanva untuk
memperlancar perdagangan antar pulau, perahu lesung terbuat dari satu batang
kayu besar yang tengahnya dilubang sehingga berbentuk seperti lesung (Relief
perahu bercadik ada di Candi Borobudur), perahu lainya, seperti kora-kora,
jung, tambangan, phinisi dan belato. Faktor-faktor alam di atas, menyebabkan
Asia Tenggara punya peranan yang penting, yaitu sebagai lalu lintas
perdagangan, sebagai penyedia barang dagangan, pelaku dalam perdagangan dan
sebagai pengguna barang-barang perdagangan. Berbagai penelitian mengenai asal
usul bangsa di Asia Tenggara terus dilakukan.
C. Bagaimana
Aktivitas Penduduk sebelum Melakukan Migrasi Serta Persebarannya di Kawasan Asia Tenggara
Asia tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan
ini mencakup indochina dan semenanjung Mayala serta kepulauan yang di
sekitarnya. Asia tenggara memiliki letak yang di tinjau dari berbagai aspek
baik itu dari segi astronomis, geografis, politik, ekonomis serta sosial dan
keadaan alamnya. Pada tahun 2003, jumlah
penduduk di kawasan Asia Tenggara adalah 544 juta jiwa. Singapura merupakan negara terpadat penduduknya di Asia Tenggara, sementara
pertumbuhan penduduknya paling rendah yakni hanya 0,7% (sama dengan Thailand).
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk di kawasan Asia Tenggara bermata pencaharian
sebagai petani, kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk Singapura bekerja
dalam bidang industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan dan perdagangan
merupakan sektor andalan ekonomi Singapura.
Sebagian besar (63%) penduduk di kawasan Asia Tenggara tinggal di pedesaan, kecuali Singapura. Sebagian besar (95%) penduduk Singapura
tinggal di perkotaan,
karena Singapura merupakan sebuah negara kota. Karena padatnya penduduk, sebagian besar (85%) penduduk Singapura tinggal di rumah susun (apartemen). Di Malaysia, 57% penduduknya tinggal di perkotaan. Di Brunei
Darussalam 67% penduduknya tinggal di perkotaan. Sementara di Timor Leste, 92% penduduknya
tinggal di pedesaan.
D. Jumlah Penduduk yang Banayak Mengakibatkan Kebutuhan
Kerja Bertambah di Asia Tenggara
Jumlah
penduduk di kawasan Asia Tenggara cukup banyak, mencapai ± 556.017.753 jiwa.
Jumlah penduduk tersebut terdiri atas berbagai macam ras dan suku bangsa asli
dari masing-masing negara. Hal ini merupakan modal sumber daya manusia bagi
pembangunan. Kendala yang
dihadapi tiap-tiap negara adalah banyaknya jumlah penduduk tersebut tidak
diimbangi dengan pemerataannya, sehingga terjadi pemusatan-pemusatan penduduk.
Untuk memperoleh gambaran tentang jumlah penduduk negara-negara di kawasan Asia
Tenggara, perhatikanlah tabel berikut ini. Jumlah Penduduk di Kawasan Asia Tenggara
Pada tahun 2003, jumlah penduduk di kawasan Asia
Tenggara adalah 544 juta jiwa.
Tabel 1 Jumlah Penduduk Negara Asia Tenggara
Dari data di atas terlihat bahwa
Singapura merupakan negara terpadat penduduknya di Asia Tenggara, sementara
pertumbuhan penduduknya paling rendah yakni hanya 0,7% (sama dengan Thailand).
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Sebagian
besar penduduk di kawasan Asia Tenggara bermata pencaharian sebagai petani,
kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk Singapura bekerja dalam bidang
industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan dan perdagangan merupakan
sektor andalan ekonomi Singapura.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah :
1. Bangsa-bangsa
di Asia Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta serangan-serangan
bangsa lain di Asia Tengah. Dalam masa-masa pergolakan itu bangsa-bangsa Asia Tenggara
bergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa secara besar-besaran
(migrasi) dan utara ke selatan.
2. Di asia
tenggara banyak sekali bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan dan
kebutuhan sehari-hari, baik untuk nilai ekonomi maupun nilai sosial.
3. Sebagian besar (63%) penduduk di kawasan Asia Tenggara tinggal di pedesaan, masyarakat banyak melakukan pekerjaan seperti nelayan dan bercocok tanam
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
B.
Saran
Sebaiknya masyarakat yang berpindah tempat harus
memikirkan kembali dan memilih tempat yang akan di tempati, mengingat tidak
semua tempat memiliki kebutuhan khusus yang dapat memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pemerintah juga harusnya membatasi perpindahan penduduk di suatu
daerah mengingat saat ini sebagian negara sudah banyak yang menjadi kawasan
padat penduduk.
DAFTAR
PUSTAKA
Reid, Anthony. (20110. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga
1450-1680 (jilid 1:
Tanah di Bawah Angin ). Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Setiawan. 2011. Tinjauan Geografis Atas Kawasan Asia
Tenggara. (16 Maret
2014)
http://tarampapam.blogspot.com/2011/03/proses-migrasi-di-asi-tenggara.html
Graffizon. (2016, Maret 31). Zzzzzzzzzz. Dipetik Juni
Selasa, 2016, dari Proses migrasi di Asia tenggara:
http://tarampapam.blogspot.co.id/2011/03/proses-migrasi-di-asi-tenggara.html
Miftahuddin. (2011, Februari 24). Perjuanganku.
Dipetik Juni Jumat, 2016, dari Sejarah Migrasi di Asia Tenggara:
http://onepeace022.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-migrasi-di-asia-tenggara.html
Noviyanti, Y. (2015, Juni 21). Peradaan dunia. Dipetik
Juni Jumat, 2016, dari Sejarah Penduduk di asia Tenggara:
http://yeninovianti1995.blogspot.co.id/2015/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar