Jumat, 14 April 2017

Makalah Proses Terjadinya Migrasi Penduduk Dikawasan Asia Tenggara



MAKALAH
Proses Terjadinya Migrasi Penduduk Dikawasan Asia Tenggara
Dosen : Antonia Sasap Abao. M. Si


 
Kelompok 11
Abdul Syakur                        E1021141011
Abdul Halim               E1021141021
Ahmad Rokip                        E1021141010
Dedi Afriadi               E1021141055
Fathul Haris               E1021141086
Marsam                      E1021141022
M. Husni Mubarok    E1021141023
Mistuki                        E1021151017







PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Pada sekitar abad ke 18 dan sebelum-sebelumnya, Asia tenggara merupakan daerah yang memiliki penduduk paling jarang di kawasan ASEAN. Namun pada abad ke 19 dan 20 mengalami perubahan yang sangat signifikan. Penduduk menjadi bertambah lebih dari 100%. Perubahan tersebut tentu memiliki berbagai unsur penyebab. Kawasan Asia Tenggara mulanya adalah berupa rawa-rawa dan hutan. Namun saat ini hutan dan rawa-rawa tersebut telah terlihat mengenaskan karena telah dirusak oleh tangan-tangan jahil manusia. Sekitar dua Abad yang lalu jumlah penduduk di Asia Tenggara sangat jarang, sehingga banyak adanya anjuran-anjuran dari berbagai pihak untuk meningkatkan angka kelahiran. Minimnya informasi dan minimnya teknologi adalah faktor yang paling utama. Sehingga pada waktu itu dena dirasa sudah menemukan kesejahteraanya di daerah pedesaan yang baru di tinggali mereka. Namun hal ini berbeda dengan dua negara ini, yaitu Filipina danMalaysia. Di dua negara tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan sangatlah banyak, bahkan mencapai 50%. Namun di luar itu, penduduk pedesaan juga telah mengalami peningkatan yang sama, sehingga kedudukan dari kemajuannya seimbang. Adanya infrastruktur yang memadai merupakan faktor utama.
Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah besar kecilnya angka kematian dan tingkat kesuburan. Setelah Perang Dunia II berakhir terlihat bahwa angka kematian semakin menurun. Di kawasan-kawasan Asia Tenggara terlihat adanya penurunan kematian bayi yang signifikan yaitu di kawasan Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Vietnam, Laos dan Kamboja. Pada tahun 1970-an tercatat bahwa angka kelahiran mengalami pelonjakan yang cukup drastis. Masyarakat di seluruh kawasan Asia Tenggara telah mengalami perubahan berfikir untuk lebih menekankan adanya banyaknya jumlah kelahiran.jumlah ini bahkan tercatat lebih tinggi dari Negara-negara Eropa. Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, Malaysia, filipina, Muangthai. Dengan adanya kelahiran yang sangat drastis yang meningkat hingga mencapai 28,9% tersebut berdampak buruk bagi kesehatan bayi di masyarakat. Kurangnya asupan gizi bagi bayi adalah faktor utama, sehingga dengan adanya permasalahan inilah mulai timbul adanya transmigrasi.
Peningkatan angka kelahiran tersebut juga di pengaruhi adanya faktor pernikahan usia muda. Usia muda para wanita tersebut merupakan masa-masa kesuburan bagi seseorang untuk melahirkan banyak anak. Disisi lain, alat kontrasepsi pada waktu itu masih belum di kenal di wilayah-wilayah Asia Tenggara. Namun hal tersebut tidak berjalan terlalu lama. Seiring berjalannya waktu, perkembangan ilmu pengetahuan telah membangunkan pola pikir para wanita untuk tidak menikan pada usia muda. Mereka justru terkonsentrasi pada karir dan pekerjaan, hingga menyebabkan mereka mengabaikan masalah perkawinan. Akibatnya, jumlah kelahiran lambat laun menjadi menurun.
            Jika kita meneliti tren ASEAN sejak 1960-an indikator dalam bidang sosial ekonomi yang dikatakan maju atau sukses biasanya meliputi yaitu, angka kematian menurun, urbanisasi, pendidikan, peningkatan tingkat pendapatan, dan kerja perempuan dalam kegiatan non-pertanian. Adanya tren tersebut juga diakui oleh keseluruhan masyarakat, Sehingga hal ini bisa menjadikan adanya perubahan yang cepat untuk mengarah pada penurunan jumlah kelahiran. Di Indonesia, Thailand, dan Filipina, serta di pantai timur negara Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur, jaringan transportasi terlihat sangat memadai dalam pasca-perang tahun-tahun awal. Pengembangan secara bertahap dari semua infrastruktur sistem jalan.
Dengan adanya perkembangan tersebut maka terjadilah transisi Demografi, yaitu proses perubahan sistem kependudukan. Faktor-faktor yang diidentifikasi dalam teori transisi demografis adalah pendidikan, industrialisasi, urbanisasi dan perubahan dalam keluarga. Dampaknya adalah pikiran masyarakat terlihat menonjol yang nantinya akan menyebabkan penyebaran ide-ide baru di berbagai wilayah. Sebagai contohnya adalah munculnya alat kontrasepsi, sebagai kekuatan utama di balik penurunan jumlah kelahiran (misalnya, Cleland dan Wilson, 1986). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa perkembangan transportasi dan komunikasi merupakan sumber pengaruh terbesar bagi naik turunnya jumlah penduduk.
B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan maslah yang di coba di angkat dari pembahasan di atas :

1.      Bagaimana Proses Migrasi pada Bangsa-bangsa di Asia Tenggara?

2.      Mengapa Masyarakat Asia Tenggara Banyak Melakukan Migrasi ?
3.      Bagaimana Aktivitas Penduduk sebelum Melakukan Migrasi Serta Persebarannya di Kawasan Asia Tenggara ?
4.      Berapa Banyak Jumlah Penduduk yang Banayak Mengakibatkan Kebutuhan Kerja Bertambah di Asia Tenggara ?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yang dicoba di angkat dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Agar Masyarakat dapat mengetahui kalau migrasi juga membutuhkan proses yang panjang.
2.      Agar masyarakat tahu mengapa di asia tenggara banyak melakukan migrasi
3.      Agar pembaca mengetahui aktivitas penduduk sebelum melakukan migrasi di kawasan asia tenggara.
4.      Agar pembaca dapat mengetahui berapa banyak jumlah penduduk yang sudah layak untuk berkerja.

D.  Manfaat Penulisan
Tujuan Masalah dari Rumusan masalah diatas adalah :
1.      Manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai pengetahuan mengenai sebuah kejadian atau sejarah pada program migrasi.
2.      Bagi masyarakat agar masyarakat bisa lebih menghormati masyarakat pendatang yang seringkali mereka kucilkan, agar tercipta suasana yang baik didalam kehidupan sosialnya.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Proses Migrasi Bangsa-bangsa di Asia Tenggara

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta serangan-serangan bangsa lain di Asia Tengah. Dalam masa-masa pergolakan itu bangsa-bangsa Asia Tenggara bergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa secara besar-besaran (migrasi) dan utara ke selatan. Gerakan dari utara selatan ini dapat di ketemukan sepanjang sejarah umat manusia di Asia Tenggara. Ada empat gelombang besar migrasi. di Asia Tenggara, yang dapat digambarkan sebagai berikut:Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada umumnya kekepulauan daerah selatan Asia. Perpindahan bangsa-bangsa Austronesia pada gelombang I yaitu pada periode 1500 SM. Masuknya Proto Melayu melalui dua jalur :
a.       Jalur Barat atau Selatan. Dari Yunan ke Malaya, Sumatra, Jawa, Kalimantan.
b.      Jalur Timur atau Utara. Dari Yunan ke Vietnam, Pilipina, Sulawesi, Irian. Proto Melayu ini membawa kebudayaan batu baru ? Neolithikum.
Berpusat di Bacson Hoabinh di Indochina. Hasil kebudayaannya adalah Kapak Persegi dan Kapak Lonjong.
Gelombang kedua yaitu Deutero Melayu telah mendesak Proto Melayu lebih ke pedalaman atau makin ke selatan. Pergerakan melalui Taiwan, ke Pilipina, Borneo dan menyebar ke beberapa kawasan lain. Buktinya melalui Taiwan ialah adanya Suku Goashan di Taiwan yang mempunyai kesamaan dengan penduduk Asia Tenggara. Mme Madeline Colani. Suku asli Asia Tenggara adalah suku Wedoid (Vedda) dan Negrito. Suku Wedoid misalnya, Sakai (Siak), Kubu (Jambi), Lubu (PaIembang), sedangkan suku Negrito sudah lenyap. Perpindahan bangsa Indonesia dan lndochina ke Indonesia Perpindahan bangsa Indonesia dari wilayah Indochina ke wilayah Indonesia sekarang terjadi pada 500 SM Pada saat itu terjadi gelombang II yaitu masuknya Deutero Melayu atau Melayu Muda ke wilavah Asia Tenggara. Jalur persebarannya melalui daratan Asia, Semenanjung Malaya, lalu sampai di Sumatra dan Jawa. Membawa Kebudayaan logam seperti genderang, nekara, dan berpusat di Dongson (Tongking). Keturunan Deutero Melayu adalab suku Jawa dan Bugis. Desakan-desakan bangsa-bangsa Birma, Thai, Vietnam dari utara ke arah Selatan atau ke arah Malaya. Desakan dan bangsa Birma, Thai, dan Vietnam dari utara menyebabkan: Orang-orang Cham terhalau dan Annam oleh orang Vietnam. Orang-orang Mon di Menam ditaklukkan oleh Orang Thai. - Orang-orang Mon di lrrawady ditaklukkan oleh orang Birma. Migrasi berjalan melalui lernbah-lembah sempit mulai dari Tiongkok dan Perbatasan Tibet, didorong oleh adanya daya tarik delta dan lautan.
Perpindahan secara besar-besaran kelompok bangsa Tionghoa (Cina), ke daerah-daerah daratan dan ke daerah kepulauan Asia Tenggara. Magrasi berjalan lambat, gerakannya lama, sehingga penduduk yang Iebih tua enyerap bahasa dan adat istiadat para migran. Jarang terjadi pemusnahan atau pengusiran, bahkan tidak ada pergantian penduduk secara besar-besaran. Faktor Alam yang Menentukan Jalannya Sejarah Asia Tenggara. Beberapa faktor keadaan alam telah memberikan alur jalannya sejarah AsiaTenggara. Faktor keadaan alam seperti sungai, angin, suhu air dan hutan menjadi sangat penting terutama pada jaman permulaan.  Bangsa-bangsa yang bermigrasi kemudian menjadi penduduk di lembah atau delta sungai-sungai besar, di sanalah kemudian mereka mengembangkan kehidupannya baik jasmani maupun ronani. Mereka tumbuh menjadi bangsa-bangsa berperadaban tinggi dan hidup dalam masyarakat yang teratur. Angin Muson atau Musim Seluruh Asia Tenggara boleh dikatakan dikuasai oleh angin muson. Angin Muson adalah angin laut sehingga Asia Tenggara pada umunnya mendapat hujan tahunan yang cukup. Pada bulan Mei sampai Oktober, di utara katulistiwa bertiup angin barat daya, di selatan katulistiwa bertiup angin timur tenggara. Pada bulan Desember sarnpai di utara katulistiwa bertiup angin timur laut, di selatan katulistiwa bertiup angin barat atau barat laut.
Asia Tenggara sebagai tempat transit. Dengan menggunakan angin muson, berlayarlah pada bulan Desember- Maret kapal-kapal baik dari India maupun Cina ke peraiaran Asia Tenggara. Kapal-kapal ini berada di Asia Tenggara sampai bulan Mei untuk meneruskan pelayaran ke India atau ke Cina, atau mereka kembali ke negeri masing-masing. Asia Tenggara dalam hubungan laut India-Cina memegang peranan penting sebagai tempat transit. Hal ini menyebabkan Asia Tenggara sebagai tempat pertemuan, tempat pemberhentian, tempat menunggu pergantian angin muson, tempat munculnya pelabuhan-pelabuhan pemberhentian, tempat tumbuhnya pasar-pasar untuk jual beli barang, perbekalan dan tukar-menukar barang dari India dan Cina serta barang-barang Asia Tenggara sendiri dan pada tahapan berikutnya merupakan tempat berkembangnya kerajaan-kerajaan laut atau kerajaan-kerajaan dagang.

B.     Alasan Mengapa Masyarakat Asia Tenggara Banyak Melakukan Migrasi
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indochina dan Semenanjung Malaya serta kepulauan di sekitarnyaAsia tenggara memiliki letak yang ditinjau dari berbagai aspek baik itu dari segi astronomis,geografis,politis,ekonomis serta sosial serta keadaan alamnya.
Setiap wilayah selalu menyimpan sesuatu yang menarik dan unik dalam catatan sejarahnya, mempelajarinya membuat kita menjadi sesorang detektif yang siap membuka tabir misteri sehingga terkadang kita keheranan dan mengucap kagum dan berucap kagum. Apa lagi kita sebagai manusia yang tidak bisa lepas dari ingatan massa lalu, dengan mempelajarinya akan memberikan kesadaran dari mana kita berasal dan proses kehidupan seperti apa yang telah nenek moyang kita lalui pada masa silam hingga kita bisa belajar lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan sekarang dan akan datang. Asia tenggara adalah salah satu dari sekian wilayah tersebut yang menyimpan keunikan sendiri.
Di Asia tenggara tersedia bahan baku pembuatan perahu yaitu kayu yang cukup melimpah. Hutan di Asia Tenggara cukup banyak, subur dan lebat, pohonan tumbuh melimpah di pingir-pinggir sungai, kayu sangat cocok untuk membuat perahu. Ada beberapa jenis perahu di Asia Tenggara, perahu besar terbuat dan papan gunanva untuk memperlancar perdagangan antar pulau, perahu lesung terbuat dari satu batang kayu besar yang tengahnya dilubang sehingga berbentuk seperti lesung (Relief perahu bercadik ada di Candi Borobudur), perahu lainya, seperti kora-kora, jung, tambangan, phinisi dan belato. Faktor-faktor alam di atas, menyebabkan Asia Tenggara punya peranan yang penting, yaitu sebagai lalu lintas perdagangan, sebagai penyedia barang dagangan, pelaku dalam perdagangan dan sebagai pengguna barang-barang perdagangan. Berbagai penelitian mengenai asal usul bangsa di Asia Tenggara terus dilakukan.

C.    Bagaimana Aktivitas Penduduk sebelum Melakukan Migrasi Serta Persebarannya di Kawasan Asia Tenggara
Asia tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup indochina dan semenanjung Mayala serta kepulauan yang di sekitarnya. Asia tenggara memiliki letak yang di tinjau dari berbagai aspek baik itu dari segi astronomis, geografis, politik, ekonomis serta sosial dan keadaan alamnya. Pada tahun 2003, jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara adalah 544 juta jiwa. Singapura merupakan negara terpadat penduduknya di Asia Tenggara, sementara pertumbuhan penduduknya paling rendah yakni hanya 0,7% (sama dengan Thailand). Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk di kawasan Asia Tenggara bermata pencaharian sebagai petani, kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk Singapura bekerja dalam bidang industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan dan perdagangan merupakan sektor andalan ekonomi Singapura.
Sebagian besar (63%) penduduk di kawasan Asia Tenggara tinggal di pedesaan, kecuali Singapura. Sebagian besar (95%) penduduk Singapura tinggal di perkotaan, karena Singapura merupakan sebuah negara kota. Karena padatnya penduduk, sebagian besar (85%) penduduk Singapura tinggal di rumah susun (apartemen). Di Malaysia, 57% penduduknya tinggal di perkotaan. Di Brunei Darussalam 67% penduduknya tinggal di perkotaan. Sementara di Timor Leste, 92% penduduknya tinggal di pedesaan.

D.    Jumlah Penduduk yang Banayak Mengakibatkan Kebutuhan Kerja Bertambah di Asia Tenggara
Jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara cukup banyak, mencapai ± 556.017.753 jiwa. Jumlah penduduk tersebut terdiri atas berbagai macam ras dan suku bangsa asli dari masing-masing negara. Hal ini merupakan modal sumber daya manusia bagi pembangunan. Kendala yang dihadapi tiap-tiap negara adalah banyaknya jumlah penduduk tersebut tidak diimbangi dengan pemerataannya, sehingga terjadi pemusatan-pemusatan penduduk. Untuk memperoleh gambaran tentang jumlah penduduk negara-negara di kawasan Asia Tenggara, perhatikanlah tabel berikut ini. Jumlah Penduduk di Kawasan Asia Tenggara
Pada tahun 2003, jumlah penduduk di kawasan Asia Tenggara adalah 544 juta jiwa.

Tabel 1 Jumlah Penduduk Negara Asia Tenggara

Dari data di atas terlihat bahwa Singapura merupakan negara terpadat penduduknya di Asia Tenggara, sementara pertumbuhan penduduknya paling rendah yakni hanya 0,7% (sama dengan Thailand). Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara. Sebagian besar penduduk di kawasan Asia Tenggara bermata pencaharian sebagai petani, kecuali Singapura. Sebagian besar penduduk Singapura bekerja dalam bidang industri dan perdagangan. Industri jasa keuangan dan perdagangan merupakan sektor andalan ekonomi Singapura.




BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah :
1.      Bangsa-bangsa di Asia Tenggara berulang-ulang bergolak karena tekanan serta serangan-serangan bangsa lain di Asia Tengah. Dalam masa-masa pergolakan itu bangsa-bangsa Asia Tenggara bergeser ke arah selatan dan terjadilah perpindahan bangsa secara besar-besaran (migrasi) dan utara ke selatan.
2.      Di asia tenggara banyak sekali bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan dan kebutuhan sehari-hari, baik untuk nilai ekonomi maupun nilai sosial.
3.      Sebagian besar (63%) penduduk di kawasan Asia Tenggara tinggal di pedesaan, masyarakat banyak melakukan pekerjaan seperti nelayan dan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.     Saran
Sebaiknya masyarakat yang berpindah tempat harus memikirkan kembali dan memilih tempat yang akan di tempati, mengingat tidak semua tempat memiliki kebutuhan khusus yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah juga harusnya membatasi perpindahan penduduk di suatu daerah mengingat saat ini sebagian negara sudah banyak yang menjadi kawasan padat penduduk.










DAFTAR PUSTAKA
Reid, Anthony. (20110. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450-1680 (jilid 1:
Tanah di Bawah Angin ). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Setiawan. 2011. Tinjauan Geografis Atas Kawasan Asia Tenggara. (16 Maret
2014)
http://tarampapam.blogspot.com/2011/03/proses-migrasi-di-asi-tenggara.html
Graffizon. (2016, Maret 31). Zzzzzzzzzz. Dipetik Juni Selasa, 2016, dari Proses migrasi di Asia tenggara: http://tarampapam.blogspot.co.id/2011/03/proses-migrasi-di-asi-tenggara.html
Miftahuddin. (2011, Februari 24). Perjuanganku. Dipetik Juni Jumat, 2016, dari Sejarah Migrasi di Asia Tenggara: http://onepeace022.blogspot.co.id/2011/02/sejarah-migrasi-di-asia-tenggara.html
Noviyanti, Y. (2015, Juni 21). Peradaan dunia. Dipetik Juni Jumat, 2016, dari Sejarah Penduduk di asia Tenggara: http://yeninovianti1995.blogspot.co.id/2015/06/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar